Malaikat Yang Paling Besar Adalah

Malaikat Yang Paling Besar Adalah

Assalamu’alaikum, Sobat TARJIM, gimana kabar kalian? Baik semua, bukan? Semoga kalian selalu diberi tambahan ilmu oleh Allah. Nah, Wawasan Islam kali ini kakak akan share pada kalian tentang makhluk-Nya yang terbesar. Yaitu ‘Arsy. Mungkin sebagian kalian menyangka makhluk yang besar itu seperti gunung. Namun ternyata di sana terdapat makhluk yang jauh lebih besar dan hebat dibanding gunung yang kita lihat. Itulah ‘Arsy!! Tahukah kalian, apa itu ‘Arsy? Bagaimana besarnya? Yuk, kita ikuti bersama!

Apa yang dimaksud dengan ‘Arsy?

‘Arsy adalah makhluk Allah yang paling besar/agung. Ia adalah makhluk yang paling atas. Di atasnya Allah ﷻ bersemayam sesuai keagungan-Nya. ‘Arsy memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para Malaikat yang amat besar.

وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ

Dan Malaikat-Malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan Malaikat memikul ‘Arsy Rabbmu di atas mereka. (QS. al-Haqqah: 17)

Ulama ahli tafsir menjelaskan, bahwa ‘Arsy itu benda nyata yang memiliki bentuk/ berfisik. Dan ialah makhluk Allah yang telah diciptakan sebelum penciptaan langit dan bumi.

‘Arsy adalah makhluk yang paling besar.

فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ

Dan Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang besar. (QS. at-Taubah: 129)

Besarnya ‘Arsy ini dapat kita gambarkan, bahwa ‘Arsy dipikul oleh 8 Malaikat sebagaimana ayat di atas. Sedangkan Nabi Muhammad menceritakan tentang besarnya Malaikat yang memikul ‘Arsy ini dengan mengatakan, “Aku diizinkan Allah untuk menceritakan tentang Malaikat-Malaikat pemikul ‘Arsy sesungguhnya jarak antara daun telinga Malaikat dengan pundaknya sepanjang/sejauh perjalanan 700 tahun. (HR. Abu Dawud, Shahih)

Lebih detail lagi Rasulullah menggambarkan besarnya ‘Arsy ini dalam sabdanya, “Tidaklah langit yang tujuh dan bumi yang tujuh dan apa yang ada di antara dan di dalamnya dibandingkan dengan Kursi Allah kecuali seperti lingkaran (gelang) yang dilempar ke tanah lapang. Sedang Kursi dengan apa yang ada di dalamnya dibandingkan dengan ‘Arsy seperti lingkaran (gelang) tersebut pada tanah lapang tersebut.” (Ash-Shahihah no. 109)

Allahu Akbar… !!Demikianlah ‘Arsy, singgasana Allah dan ciptaan-Nya yang paling besar. Ayat-ayat dan hadits-hadits tentang ‘Arsy ini harus kita imani sesuai dengan keterangan dari Allah dan Rasul-Nya, tanpa menolaknya, tanpa mengilustrasikan atau mengandai-andaikannya yang membuatnya keluar dari apa yang telah dijelaskan.

Untuk orang tua dan pendidik:

Allah SWT menciptakan malaikat dengan rupa dan tugas yang berbeda-beda. Malaikat paling besar disebut memiliki puluhan ribu sayap dan kelak bertugas sebagai ajudan-Nya di hari kiamat.

Dikatakan dalam Kitab Tashfiyat al-Qulub min Daran al-Awzar wa al-Dzunub karya Yahya ibn Hamzah al-Yamani al-Dzimari, malaikat adalah makhluk Allah SWT yang paling besar bentukannya, paling tinggi kadarnya di hadapan Allah SWT, paling luhur kedudukannya, dan paling mulia tempatnya.

Malaikat juga merupakan makhluk yang taat dan takut kepada-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ٥٠

Artinya: "Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS An Nahl: 50)

Allah SWT juga berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَيُسَبِّحُوْنَهٗ وَلَهٗ يَسْجُدُوْنَ ࣖ ۩ ٢٠٦

Artinya: "Sesungguhnya malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidak menyombongkan diri dari ibadah kepada-Nya dan mereka menyucikan-Nya. Hanya kepada-Nya mereka bersujud." (QS Al A'raf: 206)

Menurut Mahmud asy-Syafrowi dalam buku Mengundang Malaikat ke Rumah, Imam Ash-Shadiq pernah ditanya lebih banyak mana antara jumlah malaikat dan jumlah manusia. Ia mengatakan, jumlah malaikat bahkan lebih banyak dibandingkan butiran tanah yang ada di bumi.

"Demi Allah yang nyawaku berada dalam genggaman-Nya! Jumlah malaikat Allah di langit lebih banyak dari jumlah butiran-butiran tanah yang ada di bumi. Di langit, tidak ada tempat jejakan kaki kecuali di sana terdapat seorang malaikat yang senantiasa memuji dan menyucikan Allah SWT," jawabnya.

Di antara banyaknya malaikat tersebut, ada satu malaikat yang berukuran sangat besar yang bernama Ar-Ruh. Disebutkan dalam Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ik karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi dan diterjemahkan oleh Misbahul Munir, malaikat paling besar ini mampu menampung semua malaikat jika ia membuka mulutnya. Hal ini bersandar pada keterangan Abu Asy-Syaikh yang melansir dari Adh-Dhahhak, ia berkata,

"Ar-Ruh merupakan ajudan Allah. Dia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat dan dia merupakan malaikat yang paling besar. Seandainya ia membuka mulutnya, maka mulutnya dapat menampung semua malaikat. Semua makhluk menatap kepadanya. Akibat takut kepadanya, mereka tidak bisa mengangkat pandangan mereka menuju Tuhan yang ada di atasnya."

Menurut riwayat lain, Malaikat Ar-Ruh memiliki 70 ribu wajah dan masing-masing wajahnya memiliki 70 ribu lisan. Masing-masing lisan tersebut bertasbih kepada Allah SWT. Hal ini diriwayatkan Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh, dan Al Baihaqi dalam Kitab Al-Asma' wa Ash-Sifat melansir dengan sanad dhaif dari Ali bin Abu Thalib RA.

Ada juga riwayat yang menyebut Malaikat Ar-Ruh memiliki 10 ribu sayap. Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, dan Abu Asy-Syaikh meriwayatkannya dari jalur Atha ' dari Ibnu Abbas RA yang berkata,

"Ar-Ruh adalah satu malaikat yang memiliki sepuluh ribu sayap. Dua sayap di antaranya berjarak antara timur dan barat. Ia memiliki seribu wajah, dan pada setiap wajah ada seribu lisan, dua mata dan dua bibir untuk bertasbih kepada Allah hingga hari kiamat."

Abu Asy-Syaikh turut meriwayatkan dari Wahb dengan redaksi serupa.

Ibnu Jarir melansir dari Ibnu Mas'ud RA bahwa Malaikat Ar-Ruh berada di langit keempat dan dia lebih besar daripada langit, gunung, dan para malaikat. Setiap hari, ia bertasbih sebanyak 12 ribu kali tasbih dan dari setiap tasbihnya itu Allah SWT menciptakan satu malaikat di antara malaikat-malaikat yang ada dan kelak akan datang pada hari kiamat dalam satu barisan.

Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW dalam ruku' dan sujudnya membaca, "Subbuh (Allah Bersifat dengan segala sifat kesempurnaan) dan Mahakudus (bersifat Maha suci dari sifat kurang) Tuhannya para malaikat dan Ar-Ruh." (HR Muslim, Abu Dawud, dan An-Nasa'i)

Adapun, perbandingan jumlah antara Malaikat Ar-Ruh dan makhluk lain begitu besar. Ibnu Abi Hatim dan Abu Asy-Syaikh meriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah, ia berkata, "Jumlah bangsa jin, manusia, para malaikat dan setan tidak sampai sepersepuluh dari jumlah Ar-Ruh."

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril. Selain itu, kamu tentunya juga perlu mengenali malaikat lainnya. Ada 10 malaikat yang wajib kamu kenali. Setiap malaikat memiliki tugasnya masing-masing. Dari sinilah kamu akan mengenal malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril.

Berikut 10 malaikat beserta tugasnya:

Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril. Jibril berperan dalam menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh al-Quds, ar-Ruh al-Amin, dan Namus.

Malaikat Mikail bertugas mengatur kesejahteraan makhluk, seperti mengatur awan, menurunkan hujan, melepaskan angin, dan membagi-bagikan rezeki.

Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala), saat dimulainya kiamat hingga saat hari berbangkit di Padang Mahsyar.

Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik  manusia, jin, iblis, setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya.

Malaikat Munkar bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.

Malaikat Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.

Malaikat Raqib bertugas mencatat semua pekerjaan baik setiap manusia sejak ±qil b±lig sampai akhir hayat.

Malaikat Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak ±qil b±lig sampai akhir hayat.

Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.

Malaikat Malik disebut juga malaikat zabaniyyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka.

Melansir laman resmi Kemenag Jabar, cara malaikat Izrail mencabut nyawa berbeda-beda tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan. Bila orang yang akan meninggal dunia durhaka kepada Allah SWT, maka malaikat Izrail mencabut nyawanya secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati.

Namun, peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Sakitnya sakaratul maut itu, seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang”. (HR. Ibnu Abu Dunya).

Cara malaikat Izrail mencabut nyawa bisa kamu kenali dari ceritanya bersama nabi Idris AS. Di dalam kisah Nabi Idris AS, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan shalat sampai puluhan rakaat dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Hal ini menarik perhatian malaikat Izrail, sehingga ia dibolehkan Allah SWT untuk menjelma sebagai seorang lelaki, dan bertamu ke rumah Nabi Idris.

Sampai pada akhirnya Nabi Idris AS penasaran dengan tamunya tersebut dan bertanya tentang siapakah dia. Mengetahui tamunya adalah malaikat Izrail, nabi Idris AS terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. Kemudian, nabi Idris AS memohon Izrail mencabut nyawanya agar ia makin rajin beribadah kepada Allah SWT. Atas izin Allah SWT, Izrail melakukannya. Kemudian nabi Idris AS dihidupkan kembali oleh Allah SWT.

“Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?” tanya Malaikat Izrail. “Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti”, jawab Nabi Idris AS. “Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu”, kata Malaikat Izrail. Jadi, begitulah kisah sakaratul maut dan cara malaikat Izrail mencabut nyawa makhluk. Imam Ghozali mengutip atsar Al Hasan mengatakan:

“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”.