Sering Sakit Kepala Seperti Ditekan

Sering Sakit Kepala Seperti Ditekan

Pencegahan Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang perlu dicegah dengan menjalani pola hidup yang sehat dan mengelola stres dengan baik agar tidak berkembang menjadi kronis. Selain itu, upaya ini juga dapat mendukung proses pengobatan.

Beberapa cara mengelola stres yang dapat dilakukan adalah:

Selain langkah pencegahan di atas, pasien juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:

Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di kepala, baik akibat gangguan di kepala maupun akibat penyakit atau kondisi tertentu. Aktifnya saraf nyeri ini bisa dipicu oleh aktivitas zat kimia di otak, gangguan pada otot di kepala dan leher, atau gangguan pada pembuluh darah di kepala.

Penyebab gangguan tersebut dapat berupa gaya hidup atau suatu kondisi tertentu. Beberapa perilaku yang dapat memicu timbulnya sakit kepala adalah:

Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan keluhan sakit kepala di antaranya:

1. Penyakit di otak, seperti:

2. Penyakit di area wajah, antara lain

3. Penyakit di jantung, misalnya penyakit jantung koroner.

4. Gangguan mental, meliputi:

Selain penyakit di atas, ada juga kondisi lain yang dapat menyebabkan atau memicu sakit kepala, seperti:

Mencegah terjadinya sering sakit kepala

Ada kalanya, Anda tidak bisa menghindari penyebab nyeri pada kepala setiap hari. Namun, untuk meminimalisir rasa sakit yang menggangu coba untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan dimulai dari merawat diri, seperti:

[embed-health-tool-bmi]

Sakit kepala merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Terdapat tiga jenis sakit kepala yang paling umum terjadi, yaitu migrain, sakit kepala cluster, dan sakit kepala tegang. Ketahui perbedaan ketiga jenis sakit kepala ini, serta cara mengatasinya.

Rasa sakit kepala dapat terjadi di bagian kepala mana pun, termasuk bagian kepala belakang yang menjalar ke leher. Biasanya rasa sakit kepala yang muncul dapat berlangsung selama beberapa jam, bahkan hingga berhari-hari.

Diagnosis Sakit Kepala Tegang

Dokter biasanya dapat mendiagnosis sakit kepala tegang hanya dari tanya jawab dan beberapa pemeriksaan fisik. Pada prosesnya, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami pasien, seperti ciri nyeri yang dialami, lokasi, dan tingkat keparahan sakit kepala yang dirasakan.

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana dengan menekan otot di sekitar leher dan pundak, atau mengetuk area kulit kepala dan wajah. Pada tahap ini, pasien biasanya merasakan nyeri. Dokter mungkin juga akan memeriksa apakah leher pasien terasa kaku.

Jika dari tanya jawab dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa keluhan yang dialami pasien tergolong berat, sangat mengganggu, atau tidak kunjung hilang, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:

Sakit kepala persisten harian

Jenis yang satu ini datang secara tiba-tiba walaupun Anda tidak memiliki riwayat setiap hari. Gejala yang dirasakan adalah rasa nyeri yang konstan dalam waktu tiga hari sejak hari pertama. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa merasakan:

Gejala sering sakit kepala sesuai penyebabnya

Anda sering mengalami sakit kepala, jika nyeri bisa terjadi selama 15 hari, sebulan, bahkan lebih. Gejala sakit kepala harian atau sakit kepala primer pun memiliki perbedaan sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

Ketika Anda sering sakit kepala, ada kemungkinan ini pertanda dari migrain kronis. Migrain bisa membuat Anda merasakan sensasi berdenyut, mempengaruhi satu sisi atau kedua sisi kepala, dan rasa sakit yang sedang sampai berat. Tidak hanya itu saja. Anda juga bisa merasakan mual, muntah, serta sensitif terhadap suara juga cahaya.

Jenis Sakit Kepala yang Umum Terjadi

Ada berbagai jenis sakit kepala, penyebabnya pun bisa beragam, seperti kelelahan, peningkatan tekanan darah, bahkan gangguan pada otak dan sistem saraf pusat. Namun secara umum, ada 3 jenis sakit yang paling sering terjadi, yaitu:

Migrain ditandai dengan sakit kepala berdenyut yang muncul hanya di satu sisi kepala. Sakit kepala ini bisa berlangsung selama beberapa jam, bisa juga berhari-hari. Selain sakit kepala, penderita migrain juga dapat mengalami mual, muntah, dan lebih sensitif terhadap suara bising atau cahaya.

Meski hingga kini penyebab migrain belum diketahui secara pasti, namun sejumlah faktor bisa memicu serangan migrain, di antaranya stres, kelelahan, kualitas tidur yang buruk, kebiasaan merokok, dan konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan.

Sama seperti migrain, sakit kepala cluster juga bisa terasa di satu sisi kepala saja. Bedanya, rasa nyeri akibat kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan cenderung terasa di belakang mata atau area sekitar mata.

Serangan sakit kepala cluster dapat  berlangsung sekitar 15 menit hingga 3 jam. Kondisi ini sering membangunkan penderitanya dari tidur karena rasa nyeri yang tak tertahankan. Tidak hanya nyeri di kepala, penderitanya juga bisa mengalami keluhan berupa mata merah, bengkak, dan berair.

Ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala cluster, yaitu usia, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan memiliki anggota keluarga yang juga sering mengalami sakit kepala cluster.

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang paling sering dialami. Penderita sakit kepala ini biasanya akan merasakan nyeri di kedua sisi kepala, kepala bagian atas, belakang mata, dan terkadang juga di leher. Rasa nyeri pada kondisi ini sering digambarkan seperti kepala sedang terlilit kencang oleh tali.

Stres berlebihan merupakan salah satu faktor pemicu munculnya tension headaches. Sakit kepala jenis ini dapat berlangsung selama 30 menit hingga beberapa hari. Meski cukup mengganggu, penderita sakit kepala tegang masih bisa menjalani aktivitas sehari-hari.

Diagnosis Sakit Kepala

Bila Anda mengalami sakit kepala, terlebih bila intensitasnya berat dan tak bisa diredakan dengan obat yang dijual bebas, Anda perlu mendatangi dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis gejala tersebut secara tepat. Dalam pemeriksaan, Anda akan diminta menjelaskan seputar nyeri yang dirasakan, misalnya:

Bila pernah menjalani penanganan medis untuk sakit kepala, ceritakan pula kepada dokter. Termasuk bila ada dokumen hasil pemeriksaan sebelumnya.

Sakit kepala ringan sering kali dapat sembuh tanpa obat-obatan. Cukup dengan beristirahat, rasa nyeri akan lenyap sendiri. Ada pula yang sembuh dengan obat-obatan yang dijual bebas. Namun beberapa jenis sakit kepala butuh penanganan medis, terutama yang intensitasnya berat dan terkait dengan penyakit lain.

Untuk dapat mengobati sakit kepala itu dengan efektif, harus diketahui dulu apa pemicunya. Dengan memahami pemicu tersebut, dokter dapat menentukan penanganan yang tepat. Hal pertama yang penting untuk meredakan sakit kepala adalah mengendalikan stres. Stres bisa memicu beragam masalah kesehatan, termasuk sakit kepala. Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu untuk sakit kepala yang berat dan sering terjadi.

Kunci untuk mencegah sakit kepala terjadi adalah menemukan apa penyebabnya. Penyebab ini sangat mungkin berlainan antara satu orang dan orang lain. Sekali sudah menemukan penyebab tersebut, Anda bisa menghindari atau meminimalkannya.

Misalnya Anda sering merasa sakit kepala karena bau menyengat dari parfum. Maka hindari produk parfum tersebut. Lalu jika sakit kepala muncul karena kurang tidur, berarti Anda harus cukup beristirahat. Begitu pula untuk penyebab lain. Meski demikian, ada kalanya sakit kepala muncul tanpa penyebab jelas. Dalam hal ini, Anda sebaiknya mendatangi rumah sakit untuk menemukan penyebab itu dengan bantuan dokter.

Hemicrania continua

Jenis sakit kepala yang satu ini hanya mempengaruhi satu sisi. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa merasakan rasa sakit terus menerus tanpa periode yang bisa dipastikan. Gejala lainnya, adalah:

Pengobatan Sakit Kepala Tegang

Pengobatan sakit kepala tegang bertujuan untuk meredakan gejala secepatnya dan mencegah sakit kepala kambuh. Sebagai langkah pertama untuk mengatasi sakit kepala tegang, pasien dapat segera mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan paracetamol, begitu gejalanya muncul.

Jika obat-obatan tersebut tidak dapat meredakan gejala, pasien disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan mengevaluasi obat yang sebelumnya dikonsumsi pasien dan mungkin meresepkan obat-obatan yang lebih kuat, seperti:

Dokter juga dapat memberikan obat-obatan lain di samping pereda nyeri, seperti:

Obat-obatan Medis untuk Sakit Kepala

Untuk mengatasi sakit kepala, pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya, misalnya dengan beristirahat bila penyebab sakit kepala adalah kurang istirahat, atau melakukan relaksasi bila penyebabnya adalah stres.

Selain itu, ada beberapa jenis obat yang dapat Anda gunakan untuk meredakan rasa sakit kepala:

Jika sakit kepala yang Anda alami masih tergolong ringan, maka paracetamol bisa menjadi solusi. Selain sebagai obat penurun demam, obat ini juga memiliki efek sebagai antinyeri, sehingga dapat digunakan untuk meredakan nyeri di kepala.

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) juga dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala. Contoh obat golongan ini adalah ibuprofen dan propyphenazone.

Di samping obat-obatan di atas, obat antimuntah dan obat golongan triptan juga sering digunakan untuk mengatasi serangan sakit kepala, bahkan merupakan obat migrain yang ampuh.

Berbagai obat sakit kepala di atas bisa ditemukan dalam bentuk kandungan tunggal maupun kombinasi. Obat kombinasi, misalnya gabungan paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid, terkadang lebih efektif dalam mengatasi rasa sakit, dan biasanya digunakan untuk mengatasi sakit kepala yang tidak reda dengan obat tunggal.

Anda dapat mencoba beberapa jenis pengobatan di atas untuk meredakan sakit kepala. Bila Anda ingin menggunakan obat pereda nyeri, selalu pastikan untuk membaca dulu dosis dan aturan penggunaannya, terlebih jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

Apabila sakit kepala yang Anda rasakan semakin berat, semakin sering timbul, atau disertai kaku pada leher, pandangan kabur, gangguan berbicara, atau gangguan berjalan, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab sakit kepala yang Anda alami.

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.

Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.

Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.